Suplemen Vitamin D Kurangi Risiko Serangan Paru-paru

Kamis, 17 Januari 2019 - 13:07 WIB
Suplemen Vitamin D Kurangi Risiko Serangan Paru-paru
Suplemen Vitamin D Kurangi Risiko Serangan Paru-paru
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru dari Queen Mary University of London menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat mengurangi risiko serangan paru-paru yang berpotensi fatal pada beberapa pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

COPD adalah sekelompok penyakit paru-paru termasuk emfisema dan bronkitis kronis yang menyebabkan penyumbatan aliran udara, membuatnya lebih sulit untuk bernapas. Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan oral suplemen vitamin D menyebabkan penurunan 45% dalam serangan paru-paru di antara pasien PPOK yang kekurangan vitamin D.

"Suplemen vitamin D aman, dan biayanya hanya beberapa sen untuk melengkapi seseorang selama satu tahun sehingga ini adalah pengobatan yang berpotensi sangat hemat biaya yang dapat ditargetkan pada mereka yang memiliki kadar vitamin D rendah setelah pengujian rutin," kata pemimpin peneliti Adrian Martineau, Profesor dari Queen Mary University of London seperti dilansir dari Times Now News.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Thorax ini menyertakan 469 pasien di tiga uji klinis di Inggris, Belgia, dan Belanda. Analisis menemukan bahwa suplementasi tidak mempengaruhi proporsi peserta yang mengalami efek samping yang serius dan aman. Namun, tidak ada manfaat yang terlihat bagi pasien dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi. COPD mempengaruhi lebih dari 170 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan sekitar 3,2 juta kematian pada 2015.

"Perawatan baru sangat diperlukan untuk mencegah serangan PPOK. Studi kami menunjukkan bahwa memberikan suplemen untuk pasien COPD yang kekurangan vitamin D hampir mengurangi separuh tingkat serangan fatal yang mungkin terjadi," papar Martineau.

Sementara, vitamin D terkenal karena pengaruhnya terhadap kesehatan tulang. Penelitian sebelumnya juga telah mengungkapkan perannya dalam melindungi dari serangan pilek, flu dan asma, dan bahkan membantu meningkatkan berat badan dan perkembangan otak pada anak-anak yang kekurangan gizi.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8608 seconds (0.1#10.140)